PEGADAIAN Indonesia

mengatasi masalah tanpa masalah

Thursday, July 03, 2008

Selokan

saat mata terbuka kala ufuk merona di labirin kamar
hati bersimpuh lantunkan syukur songsong cerah
kutapaki gang berliku tiga kilometer radius rumah pusat jakarta
kutatapi selokan menjelaga diam menghitam tepi jalan
kujajaki hati penghuni berparas kemewahan beraroma konsumerisme
tak peduli diamnya air tak alir penebar juta penyakit

tidurlah kau dalam keacuhanmu bagai tidurnya air selokan sekeliling
lahirkan kolesterol jahat bernama kemalasan
gumamkan kasih sayang semu muara banjir menahun
lelehkan liur basi tengarai korupsi sikap diri

benarkah selokan korelasi dengan korupsi, kata ahli huni menara gading
sejatinya, jawabku pongah tak hirau kepelitan kini
bila selokan dinamai Pegadaian dan air itu uangnya
kita laksana batu menghitam didasarnya atau rerumputan,
pun tetumbuhan penghambat
kediaman, keacuhan dan ketidak pedulian adalah korupsi !

proses, jejaring, uang ataupun apa, tak dukung semampunya
jika semua tak kesana, murni urusan unit mini
pegadaian koruptor !
lihat yang tak terlayani, tanpa upaya tiada daya
dalam ketipisan saku, kontrak sepanjang hari, meringis anak istri
hiduppun senja tak lihat terang mentari

bak batu selokan berlumut, tiris tak berani mimpi
dan kita diatas mendulang mimpi menunjuk jari
hei kau intan mampu !
angkat, taruh mereka di pinggir parit biar air mengalir

kau dan aku mampu, kau dan aku tak mau, kau dan aku biang keladi
sehingga air selokan mampat, sehingga jakarta banjir,
sehingga pemanasan mendunia, sehingga sumber minyak bumi langka,
sehingga anak cucu kita tak mampu lagi minum air bersih,
sehingga...

rawasari, jelang pagi, awal juli 2008

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home


Damai Sejahtera @ Terima Kasih

Free Website Counter