PEGADAIAN Indonesia

mengatasi masalah tanpa masalah

Friday, April 04, 2008

KEPEMIMPINAN (vmv-3)

Membicarakan kepemimpinan identik dengan membicarakan sikap kemandirian seseorang. Saya teringat beberapa games sewaktu Outward Bound, baik yang diadakan di Purwakarta oleh OBI maupun di Cipanas oleh CCL. Beberapa permainan yang kami lakukan seperti menaiki tebing yang tinggi, meniti tali yang diikat diantara dua pohon bahkan sampai bermalam disebuah rumah kosong. Kata salah seorang Instruktur waktu itu (1997), saat kita menjadi pemimpin maka kesendirian dan kemandirian menjadi sahabat paling akrab dalam pergumulan pengambilan keputusan.

Seorang pemimpin kadang seperti bayi yang baru dilahirkan - polos dan penuh ketulusan yang tidak dibuat-buat. Pemimpin dalam badan usaha sangat berbeda dengan pimpinan gerombolan perompak ditengah lautan luas, yang berteriak garang dan membentak untuk menundukkan orang yang dipimpinnya guna mencapai tujuan. Kepemimpinan bukanlah pamer otot kekuasaan.

Terkadang, pemimpin seperti halnya gembala yang meniup seruling sambil menaiki kerbau yang sedang merumput ditengah padang luas nan menghijau. Ia menciptakan simponi dan harmoni kedamaian bagi siapa yang melihatnya. Leader grants peace to subordinate-border’s and satifies them with the finest of rice. Inilah nilai (value) kepemimpinan bagi yang dipimpinnya baik atas beban kerja maupun atas kesejahteraannya.

Adalah salah besar - ditinjau dari sudut kepemimpinan - jika seseorang ditugasi memimpin suatu departemen atau unit, minta orang kepercayaannya dari tempatnya yang lama agar bisa dijadikan satu tim di tempat baru.

Adalah salah benar, bahkan cenderung menunjukkan kelemahannya, jika untuk mencapai tujuan unit yang dipimpinnya, seseorang memilah dan memilih tenaga yang berkualitas untuk bergabung dalam timnya. Apalagi jika kesuksesan kinerja itu diperoleh dari dukungan peers yakni teman-teman satu angkatan. Oleh sebab itu penciptaan ‘angkatanisasi’ yang terkelola sesungguhnyalah melemahkan daya kepemimpinan. Dan inilah dosa terbesar perusahaan-perusahaan warisan penjajah yang harus ditanggung. Jika sampai saatnya perusahaan BUMN tersebut bertanding dengan perusahaan swasta, kekalahan spirit of leadership ini akan berdampak kemana-mana. Untuk mengubahnya diperlukan gerakan serentak semua jajaran yang merasa dirinya pemimpin.

Karena pada dasarnya kepemimpinan adalah kemandirian (independency) dan bukan ketergantungan (dependency).

Lebih lanjut, kepemimpinan bukan sekadar menempati peran koordinator lalu menyimpulkan, tetapi ia adalah pembuat arah, pencetus gagasan dan penuang ide kreatif serta penentu jalan, inilah ciri pemimpin yang kontekstual. Untuk bisa kesana, ia harus menguasai permasalahan secara mendasar dan kewibawaan; komplit. Beda dengan peran koordinator, yang dibutuhkan hanya kemampuan komunikasi.

Bagaimana dengan team work yang baik ? Sebuah tim akan solid jikalau didalamnya mengadopsi kepelbagaian. Dan bisa menjalin kepelbagaian menjadi satu rangkaian sapu lidi yang kuat, menunjukkan kualitas seorang pemimpin. Mampu mengalihkan dari paradigma "stimulus based" menjadi paradigma "initiative based". Seperti dalil "The Law of Attraction" tinggalkan paradigma "apa yang pegawai tidak mau" menjadi paradigma baru "apa yang pegawai mau" sehingga mencapai citra ideal dalam lingkup internal perusahaan dan dunia bisnis. Sebab kalau terus bermain dalam kancah "stimulus based" bakalan cepat lelah, boros energi dan tidak menyelesaikan akar masalah.

Sebuah otokritik terhadap diri perlu saya kemukakan disini. Kepemimpinan sangat bertentangan dengan rasa yang sering muncul "ingin menyenangkan pihak lain". Perbedaannya dengan kepemimpinan yang melayani, yang juga "ingin memuaskan pihak lain" terletak pada tujuan yang hendak dicapai secara holistik. Sejujurnya, inilah sisi pengambilan keputusan terberat untuk menguji kualitas kepemimpinan diri.

Apakah Anda mengalami dilematika dalam penerapan kepemimpinan seperti saya ?

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home


Damai Sejahtera @ Terima Kasih

Free Website Counter