PEGADAIAN Indonesia

mengatasi masalah tanpa masalah

Sunday, October 08, 2006

JODANG




Jodang adalah meubel unik yang dimiliki setiap rumah jawa kuno, gunanya untuk menyimpan harta kekayaan berupa perhiasan, wayang dan terutama barang pecah belah seperti piring, gelas dll. Ukuran dan tinggi meubel seperti nampak dalam photo. Hanya saja dalam photo tersebut telah diubah fungsi dan tampilannya, dengan tata letak modern. Aslinya, barang pecah belah disimpan didalam (in box) sedangkan nampak dalam photo diatas (on box).

Apa relevansinya dengan Pegadaian ?

Dulu saat pertama saya bekerja (29 th lalu, tepatnya th.1977, pas tanggal dilahirkannya blog ini), dipanggil pak Beder (beheerder, sekarang setingkat Manajer Cabang) dan diberi pengarahan begini, "Kata beheerder saya yang asli belanda totok..." - demikian beliau mengawali pengarahannya - "...jadikan pandhuist (rumah gadai = cabang pegadaian) kita ini bagaikan sebuah jodang milik masyarakat sekelilingnya".

Ini artinya, ada visi turun menurun yang tidak tertulis, sejak jaman belanda agar menjadikan pandhuist tempat menyimpan perbendaharaan/kekayaan masyarakat. Didalam visi turun temurun itu terdapat kedalaman filosofi, yakni menjadikan pegadaian dipercaya masyarakat (trust), ada pula unsur SCR, lekat dihati masyarakat, ramah dan orientasi rente pula (financial oriented).

Sekarang, gejalanya hampir sama terutama dalam hal visi menjadikan cabang sebagai 'menggadaikan mesayarakat dan memasyarakatkan gadai', yang ada di pikiran para beheerder sekarang adalah paradigma omzet. Everything but omzet.

Dibanding dengan paradigma jodang, paradigma omzet ada kesetaraan. Masalahnya tergantung kualitas SDM dalam menangkap arti omzet, terutama kecerdasan emosinya untuk memahami fenomena ekonomi lingkungan. Bicara omzet adalah bicara pencapaian hasil tanpa meninggalkan proses. Omzet akan menjadi nisbi, jika kita hanya terpaku pada angka semata. Dia akan menjadi titik nadir, manakala pelayanan berwawasan 'cabang menjadi pusat penyimpanan harta masyarakat' diabaikan. Ia bukanlah angka semata.

Oleh sebab itu, agar masyarakat mau menyimpan barangnya, tersenyumlah sebelum senyum itu dilarang.

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

What a lovely JODANG Sir! Dan saya "pinjem" foto jodang ini untuk sejenak ditampilkan di layar HOME Milis Pegadaian-Indonesia!

7:44 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home


Damai Sejahtera @ Terima Kasih

Free Website Counter