PEGADAIAN Indonesia

mengatasi masalah tanpa masalah

Thursday, October 05, 2006

Open Source


Indonesia Go Open Source (IGOS) yang dicanangkan Pemerintah RI (Menkominfo) menarik untuk disinggung disini. Saya melihatnya sebagai pertahanan nasionalisme. Loh kok sejauh itu ?

Adalah Bill Gates yang memelopori Microsoft memungut setiap pemakaian komputer berbasis Windows plus operating systemnya (OS), dikenai US $ 400. Uang sebesar itu, 94 % masuk ke kantong Bill Gates, sisanya margin keuntungan distributor. Jadi wajar 'kan kalau Mr. Bill dinobatkan Forbes sebagai juragan terkaya didunia.

Jika uang lisensi ini terus-menerus mengalir tanpa ada upaya dari Pemerintah, uang kita akan tersedot terus sehingga yang kaya tambah kaya, yang miskin makin miskin. Untuk itu diluncurkanlah program Open Source dengan nawaitu agar uang yang beredar tetap di negara sendiri.

Upaya Microsoft supaya tetap bertahan hidup, dengan meminjam tangan user komputer termasuk anda dan saya untuk bunuh rekan-rekannya seperti Symantec, Adobe, Oracle dan IBM - vice versa; caranya antara lain, saling membuat dan mengirimkan virus yang dapat merusak OS (operating system) lawan.

Sementara Open Source untuk bertahan hidup akan saling membuat solusi selengkap-lengkapnya diantara anggotanya. Misalnya, ketika seorang teman di Pusti Pegadaian Pusat, mengalami kesulitan program berbasis Fedora Core-4, yang di sampaikan via internet, solusinya diberikan oleh seorang WN India.

Satu hal yang tetap harus diwaspadai bahwa Open Source-pun memiliki nafsu membunuh sebagaimana lazimnya dunia perbisnisan. Yakni ingin tetap mengalahkan dominasi raksasa OS (operating system) tersebut.

Penyebar luasan pemakaian Open Source banyak hambatannya. Kendala utamanya, resistensi user. Mereka yang terbiasa pakai windows, disuruh pakai Linux, pasti Manajemen menuai protes.

Akhirnya, apakah bisa disimpulkan Microsoft setan sedang Open Source malaikat ? Tidak bisa se-ekstrim itu, membandingkan Open Source vs Microsoft, adalah perbuatan yang sangat naif. Karena Microsoft adalah perusahaan software sedangkan Open Source bukanlah sebuah perusahaan, melainkan sebuah ide. Dan ide tersebut dapat saja dilakukan oleh banyak perusahaan software maupun hardware.

Dugaan saya, bisa saja kedepan, Microsoft menjadi perusahaan Open Source.

1 Comments:

Blogger Eko Wahyudiharto said...

Ngapunten... Bade ralat, Pak. Seperti yang tertulis "...Misalnya, ketika seorang teman di Pusti Pegadaian Pusat, mengalami kesulitan program berbasis Fedora Core-4, yang di sampaikan via internet, solusinya diberikan oleh seorang WN India...".

Sebenarnya solusinya bukan dari seorang WN India, tetapi dari WN Rusia (Mr. Stas Sergeev alias langsung si programmer-nya DOSEMU) seperti yang sudah saya ulas di sini dan pembahasannya ada di situ.

OK. Keep blogging, pak...

1:10 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home


Damai Sejahtera @ Terima Kasih

Free Website Counter